Penyebab vagina becekVagina yang normal dan sehat umumnya agak lembap karena rata-rata wanita menghasilkan 1-4 ml cairan vagina dalam sehari. Penyebab meningkatnya produksi pelumas organ intim yang membuat vagina becek, yaitu:
Rangsangan seksual Saat wanita terangsang secara seksual, kelenjar Bartholin yang terletak di sebelah kanan dan kiri lubang vagina menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan ini membantu melumasi vagina selama melakukan aktivitas seksual untuk mengurangi risiko iritasi akibat penetrasi. Pelumas ini biasanya tetap ada hingga Anda selesai berhubungan seks atau tak lagi merasa terangsang. Akan tetapi, sebagian wanita mungkin menghasilkan cairan ini secara berlebihan hingga vaginanya becek.
Ovulasi Ketika ovulasi mendekat, serviks akan menghasilkan lebih banyak lendir. Lendir yang dihasilkan pun bisa saja berlebihan hingga membuat vagina terasa becek. Akan tetapi, lendir tersebut dapat membantu sperma melakukan perjalanan ke sel telur sehingga meningkatkan peluang Anda untuk hamil.
Perubahan hormon Hormon estrogen yang tinggi juga dapat membuat vagina becek karena mendorong kelenjar Bartholin untuk menghasilkan lebih banyak cairan. Oleh sebab itu, wanita-wanita yang menggunakan alat kontrasepsi tertentu atau melakukan terapi hormon juga akan mengalami peningkatan kebasahan vaginanya.
Infeksi Keluarnya cairan vagina yang berlebihan hingga terasa becek juga dapat menjadi tanda infeksi jamur, bakteri, atau infeksi menular seksual. Infeksi jamur menyebabkan timbulnya keputihan yang tebal dan berwarna putih seperti keju cottage. Selain itu, vagina juga bisa terasa sangat gatal, terbakar, dan nyeri saat berhubungan seks. Sedangkan, vaginosis bakteri (infeksi bakteri pada vagina) yang terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri dalam vagina juga bisa menjadi dalang di balik vagina becek. Infeksi ini menghasilkan keputihan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau, dengan rasa gatal atau terbakar pada vagina. Di sisi lain, trikomoniasis bisa menyebabkan keluarnya keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan. Terkadang cairan ini juga bergelembung, berbau tidak sedap, dan disertai rasa gatal atau terbakar yang hebat. Kurang menjaga kebersihan vagina, sering memakai celana dalam ketat, berganti-ganti pasangan seksual, dan tidak menggunakan pengaman saat berhubungan intim, bisa memicu terjadinya infeksi-infeksi tersebut.
Cara Agar Miss V Kesat Tidak Becek Saat Berhubungan Apabila terdapat gejala seperti lendir berwarna, berbau, menimbulkan nyeri, gatal atau perdarahan, dan ada benjolan di sekitar lipat paha, Anda sebaiknya mengunjungi Dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Anda mungkin akan memerlukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan spekulum, Pap's Smear atau USG bila dirasa perlu. Pasangan Anda juga sebaiknya dibawa untuk ikut berobat agar bila penyebabnya adalah infeksi menular seksual, kedua belah pihak dapat dilakukan pengobatan sekaligus untuk mencegah infeksi ulang. Berikut tips untuk Anda:
- Hindari memakai celana dalam / bawahan yang terlalu ketat
- Gunakan bahan celana dalam yang adem dan menyerap keringat
- Bersihkan alat kelamin seusai BAK / hubungan intim dengan arah dari depan ke belakang
- Imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks, konsultasikan ke Dokter Anda untuk mendapatkan imunisasi ini
- Anjurkan pasangan untuk mengenakan kondom guna mencegah penularan penyakit menular seksual